11 Januari 2009

Pandu SIT Gabung Gerakan Pramuka Indonesia


[hnw]Jakarta - GERAKAN Pramuka Indonesia mendapat darah segar dengan bergabungnya tunas-tunas baru. Tunas-tunas baru ini adalah seluruh Pandu dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu. Pandu SIT menyatakan bergabung dengan Gerakan Pramuka Indonesia .

Deklarasi bergabungnya pandu Sekolah Islam Terpadu dengan Gerakan Pramuka Nasional diikrarkan oleh Ketua Dewan Pembina Pramuka SIT, Sukro Muhab dalam upacara pembukaan Perkemahan Nasional I Pramuka Sekolah Islam Terpadu Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (11/7/2008). Disaksikan Ketua dan para sesepuh Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar serta Ketua MPR RI, Dr. Hidayat Nur Wahid yang membuka perkemahan tersebut.

Menurut Sukro, yang melatarbelakangi meleburnya Pandu SIT ke dalam Gerakan Pramuka adalah adanya kesamaan visi dan misi antara Pandu SIT dan Gerakan Pramuka. Visi dan misi Pandu SIT adalah pembekalan dan pemberdayaan para pelajar dan pemuda dalam aspek keterampilan hidup (life skill).

Di samping itu, sebagai sebuah institusi yang berada dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia , Pandu SIT merasa terpanggil untuk ikut mensukseskan revitalisasi yang sedang dilakukan oleh Gerakan Pramuka.
“Tidak ada perbedaan prinsip antara Gerakan Pramuka dan Pandu SIT.

Tidak ada yang dihilangkan dan dihapuskan dengan bergabungnya Pandu SIT ke dalam Pramuka,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar dalam sambutannya menyatakan bergabungnya Pandu SIT adalah sejarah baru dalam Gerakan Pramuka Nasional. “Ini langkah maju yang sangat menggembirakan. Diharapkan dapat diikuti oleh pandu-pandu lain yang terus tumbuh sejak 1998,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Azrul juga melantik Pandu SIT menjadi Pramuka SIT. Pelantikan ditandai dengan penyematan atribut Pramuka pada perwakilan peserta.

Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dalam sambutannya sebelum meresmikan pembukaan perkemahan menegaskan, bergabungnya Pandu SIT ke Gerakan Pramuka mengingatkan pada sejarah kebangkitan nasional. Ketika itu, bangsa kita bangkit dengan bergabungnya beragam potensi anak bangsa.

“Dari sekolah, suku dan agama yang berbeda, melebur dalam satu gerakan. Satu hati, satu tekad, untuk bangun ibu pertiwi,” tandas Nurwahid.

Nurwahid juga meminta semua pihak menjadikan hal ini sebagai tonggak sejarah kebangkitan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati dalam pergaulan dunia. “Ini hanya mungkin dicapai jika seluruh komponen bangsa terus berusaha untuk bersatu,” tegasnya.

Sementara itu, Ihtianto HK, selaku Ketua Umum Panitia Perkemahan Nasional menjelaskan, Perkemahan dimulai dengan Musyawarah Nasional Istimewa (Munasis) Pandu SIT Indonesia pada 9 - 10 Juli 2008 di Cibubur. Dalam Munasis tersebut disepaati Pandu SIT Indonesia menjadi Pramuka SIT Indonesia .

"Setidaknya akan ada 3.400 peserta yang terdiri atas pandu pelajar SIT se-Indonesia, Pandu Pembina dan utusan Cadet Remaja dari Sekolah Musleh Malaysia, yang ikut perkemahan ini", tutur Ihtianto.

Perkemahan yang digelar sampai tanggal 13 Juli ini diyakini Ihtianto, akan menguatkan jalinan kerjasama kelembagaan antar Sekolah Islam Terpadu, selain tentu saja memperluas wawasan para pelajar.

Adapun bentuk kegiatan perkemahan nasional ini, menurut Ihtianto, meliputi; temu tokoh nasional, mega outbound, kunjungan pendidikan keprajuritan ke Mabes Brimob, Pentas Seni, Pemutaran Film Pendidikan, pameran karya daur ulang, lomba pembuatan gapura, wide game dan lomba proyek pembuatan jembatan dan menara pengintai khusus untuk siswa SMP dan SMA. Dalam perkemahan nasional yang bertema Satu Hati Satu Tekad Bangun Ibu Pertiwi ini para pramuka SIT akan dilatih kemandirian, kedisiplinan, keberanian, kerjasama, kreativitas dan sebagainya. Sebagai acara pamungkas di hari terakhir, para pramuka SIT akan melakukan deklarasi anti rokok. (Gy/Mrs)

Pengirim: Supriadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar