28 Februari 2009

Perlunya Kesolidan Gerak

Pasti!! judul diatas sudah kita tahu artinya. Dari pengertian, tujuan, caranya. Namun, sudahkah kita berusaha mewujudkan eksistensinya? atau sudah dicoba namun putus asa karena tidak ada orang lain yang mendukung anda? Permasalahannya sekarang adalah endurance pribadi anda dalam menjaga semangat, dan seberapa sering anda berkomunikasi.
Mulai dari diri sendiri, mulai saat ini dan mulai dari hal yang kecil. Ya...cukup simple, namun butuh aplikasi yang tidak main-main. Dimulai dari diri sendiri untuk menyebarkan, menulis komentar di blog ini, dan menghidupkan blog ini. Mulai saat ini, akseslah informasi guna mendukung ter-update-nya kepramukaan SIT dan mencari informasi kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan. Mulai dari hal yang kecil, sisakan waktu anda dari 7 hari yang disediakan untuk mengakses informasi terutama bagi kemajuan pramuka SIT Jawa Barat.
Semua itu tidak akan sia-sia..JIKA kita berani memulai dan istiqomah..
Salam Pramuka.

Apung

10 Februari 2009

Agenda Bulan Maret

Assalamu'alaikum......ketemu lagi. Bapak/Ibu sekalian insya Allah akan ada TFT Pembina Pramuka tagl 12-14 Maret 2009. TFT ini ditujukan kepada sekolah yang sudah tergabung dengan JSIT Jawa Barat. Bagi yang belum bergabung, silahkan menghubungi kepala JSIT Propinsi Jawa Barat.

Info pelaksanaan TFT akan diinfokan lebih lanjut........salam pramuka!!

NB. Info Hub. Arif di 085294705096

11 Januari 2009

Pandu SIT Gabung Gerakan Pramuka Indonesia


[hnw]Jakarta - GERAKAN Pramuka Indonesia mendapat darah segar dengan bergabungnya tunas-tunas baru. Tunas-tunas baru ini adalah seluruh Pandu dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu. Pandu SIT menyatakan bergabung dengan Gerakan Pramuka Indonesia .

Deklarasi bergabungnya pandu Sekolah Islam Terpadu dengan Gerakan Pramuka Nasional diikrarkan oleh Ketua Dewan Pembina Pramuka SIT, Sukro Muhab dalam upacara pembukaan Perkemahan Nasional I Pramuka Sekolah Islam Terpadu Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (11/7/2008). Disaksikan Ketua dan para sesepuh Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar serta Ketua MPR RI, Dr. Hidayat Nur Wahid yang membuka perkemahan tersebut.

Menurut Sukro, yang melatarbelakangi meleburnya Pandu SIT ke dalam Gerakan Pramuka adalah adanya kesamaan visi dan misi antara Pandu SIT dan Gerakan Pramuka. Visi dan misi Pandu SIT adalah pembekalan dan pemberdayaan para pelajar dan pemuda dalam aspek keterampilan hidup (life skill).

Di samping itu, sebagai sebuah institusi yang berada dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia , Pandu SIT merasa terpanggil untuk ikut mensukseskan revitalisasi yang sedang dilakukan oleh Gerakan Pramuka.
“Tidak ada perbedaan prinsip antara Gerakan Pramuka dan Pandu SIT.

Tidak ada yang dihilangkan dan dihapuskan dengan bergabungnya Pandu SIT ke dalam Pramuka,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Azrul Azwar dalam sambutannya menyatakan bergabungnya Pandu SIT adalah sejarah baru dalam Gerakan Pramuka Nasional. “Ini langkah maju yang sangat menggembirakan. Diharapkan dapat diikuti oleh pandu-pandu lain yang terus tumbuh sejak 1998,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Azrul juga melantik Pandu SIT menjadi Pramuka SIT. Pelantikan ditandai dengan penyematan atribut Pramuka pada perwakilan peserta.

Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dalam sambutannya sebelum meresmikan pembukaan perkemahan menegaskan, bergabungnya Pandu SIT ke Gerakan Pramuka mengingatkan pada sejarah kebangkitan nasional. Ketika itu, bangsa kita bangkit dengan bergabungnya beragam potensi anak bangsa.

“Dari sekolah, suku dan agama yang berbeda, melebur dalam satu gerakan. Satu hati, satu tekad, untuk bangun ibu pertiwi,” tandas Nurwahid.

Nurwahid juga meminta semua pihak menjadikan hal ini sebagai tonggak sejarah kebangkitan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan dihormati dalam pergaulan dunia. “Ini hanya mungkin dicapai jika seluruh komponen bangsa terus berusaha untuk bersatu,” tegasnya.

Sementara itu, Ihtianto HK, selaku Ketua Umum Panitia Perkemahan Nasional menjelaskan, Perkemahan dimulai dengan Musyawarah Nasional Istimewa (Munasis) Pandu SIT Indonesia pada 9 - 10 Juli 2008 di Cibubur. Dalam Munasis tersebut disepaati Pandu SIT Indonesia menjadi Pramuka SIT Indonesia .

"Setidaknya akan ada 3.400 peserta yang terdiri atas pandu pelajar SIT se-Indonesia, Pandu Pembina dan utusan Cadet Remaja dari Sekolah Musleh Malaysia, yang ikut perkemahan ini", tutur Ihtianto.

Perkemahan yang digelar sampai tanggal 13 Juli ini diyakini Ihtianto, akan menguatkan jalinan kerjasama kelembagaan antar Sekolah Islam Terpadu, selain tentu saja memperluas wawasan para pelajar.

Adapun bentuk kegiatan perkemahan nasional ini, menurut Ihtianto, meliputi; temu tokoh nasional, mega outbound, kunjungan pendidikan keprajuritan ke Mabes Brimob, Pentas Seni, Pemutaran Film Pendidikan, pameran karya daur ulang, lomba pembuatan gapura, wide game dan lomba proyek pembuatan jembatan dan menara pengintai khusus untuk siswa SMP dan SMA. Dalam perkemahan nasional yang bertema Satu Hati Satu Tekad Bangun Ibu Pertiwi ini para pramuka SIT akan dilatih kemandirian, kedisiplinan, keberanian, kerjasama, kreativitas dan sebagainya. Sebagai acara pamungkas di hari terakhir, para pramuka SIT akan melakukan deklarasi anti rokok. (Gy/Mrs)

Pengirim: Supriadi

Sejarah Pramuka Indonesia

A. Pendahuluan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

C. Perkembangan Gerakan Pramuka

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat.

Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait. (downloaded in www.kwartir nasional gerakan pramuka.com

10 Januari 2009

Konferensi Pramuka SIT Tanggal 5 Desember 2008

A. STRUKTURISASI

Wilayah (Hilman Darajat 085220628779)
Korda
Unit Sekolah/Gudep Korda 1,2,3,4,5 dan 6

B. POLA KOMUNIKASI
  1. Pola komunikasi yang dibangun adalah melalui telpon baik Hp atau telpon rumah.
  2. Melalui blog/web tingkat wilayah www.pramukasitjabar.blogspot.com, jadi baik korda maupun unit yang akan menginfokan kegiatan atau hal-hal yang berhubungan dengan Pramuka SIT agar memberikan informasi di blog/web ini.
  3. Alur komunikasi top-down atau buttom-up
C. PROGRAM KERJA

Umum
  1. Program kerja wilayah adalah 1 tahun
  2. Program kerja korda adalah 1 tahun
  3. Program kerja unit adalah 1 minggu sekali
Kewenangan
Wilayah mempunyai komando secara langsung kepada struktur dibawahnya mengenai :
  1. Program kerja dan LPJ korda maupun unit
  2. Upgradding pengurus korda maupun unit
  3. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan pramuka SIT Jawa Barat

Korda mempunyai wewenang untuk:
  1. Menyelenggarakan kegiatan kepramukaan di tingkat daerahnya
  2. Memonitoring jalannya pramuka SIT di daerahnya

Unit mempunyai wewenang untuk:
  1. Menyelenggarakan kegiatan kepramukaan sesuai dengan ADRT maupun Juklak-Juknis pelaksanaan pramuka SIT
  2. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan korda maupun wilayah

D. POLA KADERISASI

1. Tingkat Wilayah

a. Pembina Tingkat Korda atau Unit
  • Menyelenggarakan upgrading pembina mengenai kepramukaan SIT, mengadakan KMD/KML
  • Mengadakan uji kelayakan dan kemahiran kemampuan kepramukaan Pembina sekaligus menyeleksi kandidat Pembina terbaik tingkat wilayah
b. Pembinaan siswa
  • Menyelenggarakan temu pramuka jabar setahun sekali (KIBAR JABAR)
  • Mengadakan binsus (bina khusus) yaitu kader-kader terbaik tiap daerah di bina mengenai kepramukaan secara khusus dalam acara tertentu yang dilaksanakan secara berkala.
2. Tingkat Kordinator Daerah

a. Pembina Tingkat Unit
  • Mengadakan evaluasi berkala dari tiap unit yang menjadi tanggungjawabnya
b. Pembinaan Siswa
  • Mengadakan perlombaan tingkat korda dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pramuka

3. Tingkat Unit
a. Pembinaan Guru Pramuka
  • Sharring pengalaman dan menemukan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
b. Pembinaan Siswa
  • Menjalankan ADRT pramuka SIT dengan berbagai improvisasi
  • Membentuk kepengurusan pramuka siswa
  • Mengadakan lomba antar unit se-daerah atau wilayah.

E. KEUANGAN

Untuk mendukung berjalannya kegiatan kepramukaan SIT diperoleh dari:

1. Waralaba
  • Segala jenis pembelian kelengkapan dan peralatan kepramukaan dikordinatori tingkat wilayah dengan system bagi hasil keuntungan dengan perincian sebagai berikut:
  • 40 % untuk wilayah, 30 % untuk korda dan 30 % untuk unit.
2. Infak Anggota Pramuka
  • Sebagai penanaman rasa memiliki terhadap pramuka SIT setiap anggota dianjurkan untuk berinfak minimal Rp.500,- untuk setiap pertemuan dengan perincian:
  • 50 % unit, 30 % korda dan 20 % wilayah.
3. Fun Rising